DAMAILAH NEGERIKU........ SEJAHTERALAH BANGSAKU........ JAYALAH INDONESIAKU

Rabu, 07 November 2012

Filsafat Jawa Dalam Motivasi Hidup

HIDUP HARUS DIPERJUANGKAN

Cita-cita terbesar dalam perjalanan hidup ini adalah menuju kesuksesan dan kebahagiaan. Untuk dapat mewujudkan cita-cita hidup dibutuhkan usaha dan pengorbanan. Hal ini sesuai dengan filsafat Jawa bahwa jer basuki mawa bea, yang artinya keberhasilan seseorang diperoleh dengan pengorbanan. Filsafat ini berarti bahwa seseorang harus berusaha dan berjuang sekuat tenaga untuk dapat meraih apa yang diimpikan. Karena cita-cita dan impian tidak mungkin datang secara tiba-tiba. Jangan sampai kita hanya adheng-adheng tetesing embun dengan menggantungkan rejeki atau cita-cita tanpa berusaha. Usaha kita hari ini adalah keberhasilan kita dikemudian hari.

Perjalanan menuju kesuksesan adalah proses yang menentukan setiap tapak langkah kita, setiap hembusan nafas, detak jantung, aliran darah dari pagi menuju petang. Semua saling melengkapi dan bergotong royong menuju titik puncak yang sama yaitu kesuksesan dan kebahagiaan. Kesuksesan tidak dengan mudah dapat kita raih secara instan. Kita harus sabar menitinya, mengikuti jejak langkahnya secara gliyak-gliyak tumindak sareh pikoleh.

Waktu juga mempunyai peranan penting dalam kesuksesan seseorang. Waktu harus dimanfaatkan sebaik mungkin dalam segala kegiatan positif. Jangan sampai kita cemas terhimpit waktu dan mempunyai pikiran untuk membunuh waktu. Karena waktu tidak akan mati. Ia akan terus mendetakkan jarum-jarumnya pada putaran yang sama, tak henti-hentinya. Waktu akan melahap ketidaksiapan kita menjalani setiap langkah kehidupan. Ibaratnya kita di dunia ini hanya mampir ngombe, sehingga kita harus dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Bersahabat dengan waktu, bukan sebagai mangsa dari waktu. Karena segala sesuatu yang sudah terjadi sulit untuk dapat dikembalikan seperti awal mulanya, dalam pepatah Jawa disebutkan bahwa beras wutah arang mulih kaya takere.

Menyikapi rahasia dalam kehidupan ini tentu tidak lepas dari usaha dan doa. Sebagai manusia yang mempunyai keimanan, tidak ada salahnya jika kita selalu mengingat kuasa dari Tuhan Yang Maha Perkasa. Setelah kita berusaha sebaik mungkin, semaksimal mungkin, semuanya kita kembalikan kepada yang telah menggariskan hidup kita. Sirami hati untuk berserah diri mengharap anugrahnya, dengan segala puji dan simpuh sujud kita. Hal ini harus kita yakini, bahwa budi dayane manungsa ora bisa ngungkuli garise Kang Kuwasa yang artinya segala usaha manusia tidak bisa mengatasi takdir Yang Maha Kuasa. Sehingga kita harus pintar-pintar mengambil hatiNya dengan rayuan yang mengagungkan namaNya penuh cinta. Dengan cinta hidup menjadi indah. Dengan ilmu hidup menjadi mudah. Dan dengan iman hidup menjadi terarah.


Pepatah Jawa tentang Ajaran Hidup:

Sugih tanpa banda, Digdaya tanpa aji,
Nglurug tanpa bala, Menang tanpa ngasorake,
Trimah miwah pasrah, suwung pamrih,
Tebih ajrih langgeng tan ono susah,
Tan ono bungah*)

Anteng manteng, sugeng Jeneng,
Durung menang yen durung wani kalah,
Durung tunggul yen durung wani asor,
Durung gede yen durung wani cilik.






Artinya:

Kaya tanpa harta, Sakti tanpa ajimat,
Menyerbu tanpa pasukan, Menang tanpa merendahkan,
Menerima dengan pasrah, Sepi dari rasa pamrih,
Jauh dari rasa takut, Selamanya tiada perasaan susah,
Tiada perasaan gembira*)

Tenang dalam menghadapi sesuatu,
Belum menang bila belum berani menghadapi kalah,
Belum unggul bila belum berani rendah,
Belum menjadi besar bila belum berani menjadi kecil.

_____________________
Ajaran hidup bahagia dari Raden Mas Panji Sosrokartono (1877-1952)
Saudara kandung RA Kartini

#dari berbagai sumber

*) tak merasa susah berlebih saat kesusahan, tak merasa gembira berlebih saat sedang gembira (pandai menjaga keseimbangan perasaan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar