DAMAILAH NEGERIKU........ SEJAHTERALAH BANGSAKU........ JAYALAH INDONESIAKU

Senin, 23 Juli 2012

Wacana : Sea Power Centre


SEA POWER CENTRE

Sea Power Centre adalah Suatu badan yang didirikan untuk melakukan kegiatan promosi, penelitian, diskusi dan kesadaran akan masalah maritim dan strategi dalam Angkatan Laut dan masyarakat Pertahanan serta masyarakat  sipil pada umumnya.

Misi dari SPC adalah:

1. Untuk mempromosikan pemahaman tentang kekuatan laut dan aplikasinya bagi keamanan dan kepentingan nasional

2. Untuk mengelola pengembangan doktrin Angkatan Laut dan memfasilitasi penggabungan doktrin Militer

3.  Untuk berkontribusi ikatan regional

4. Dalam organisasi pertahanan yang lebih tinggi, memberikan kontribusi pada pengembangan maritime, konsep strategis, doktrin tingkat strategis, operasional, dan memfasilitasi informasi struktur kekuatan

5. Untuk melestarikan, mengembangkan, dan mempromosikan sejarah angkatan laut



Peran SPC adalah untuk memberikan doktrin maritim, konsep, studi sejarah dan analisis kontemporer untuk merekam prestasi masa lalu Angkatan Laut, meningkatkan Angkatan Laut saat ini dan membentuk kekuatan maritim masa depan.  SPC dengan demikian memainkan peran penting dalam proses pembangunan kemampuan Angkatan Laut.



 Dalam memenuhi perannya dalam SPC melakukan tugas-tugas berikut:

1. Memproduksi dokumen Kenagkatan Lautan dalam konsep dan doktrin

2. Pengelolaan, pengembangan dan promosi doktrin Angkatan Laut, serta memastikan hal itu konsisten dengan doktrin Induk.

3. Memberikan   pendidikan   kepada masyarakat dalam pengelolaan, pengembangan konsep maritim untuk membantu dalam pembuatan keputusan tentang struktur kekuatan, doktrin, organisasi, pelatihan, komando dan kontrol, personil, fasilitas dan kebijakan

4. Berkontribusi dan mengkoordinasikan masukan Angkatan Laut untuk doktrin Induk lainnya serta memberikan konsep  pelestarian, pengembangan dan promosi sejarah angkatan laut 

5. Berkontribusi terhadap pertahanan yang lebih luas tentang strategi maritim dan isu-isu maritim

6. Berkontribusi terhadap penyebaran informasi tentang isu-isu strategis dan keangkatanlautan sesuai kebutuhan.

Rabu, 11 Juli 2012

Untuk Anakku Tercinta

Selamat Ulang Tahun Anakku........
Ya Allah..... Anugerahkan kepadaku kelangsungan hidup anakku, panjangkan usianya, sehatkan badannya, akhlaknya, agamanya, sejahterakan jiwa dan raganya, alirkan rezekinya melalui tanganku, anugerahkan kepadanya kecerdasan akal dan kebeningan hati.

Bantulah aku, mendidiknya, berbuat baik kepadanya dari sisiMu. Jadikan anakku, mendekatiku, menyayangiku, mencintaiku. Jadikan anakku, orang yang baik dan takwa, yang punya pandangan dan pendengaran yang taat kepadaMu, yang mencintai dan setia kepada kekasihMu, Muhammad.

Berikan semua itu dengan petunjuk dan rahmatMu, berikan kepada kami apa yang terbaik di dunia dan akhirat. Amin





Jakarta, 12 Juli 2012

Selasa, 03 Juli 2012

51 Tahun KOLINLAMIL



51TAHUN, KOMANDO LINTAS LAUT MILITER MENGABDI
DALAM MENEGAKKAN KEDAULATAN DAN KEUTUHAN NKRI

Tetap tegak dan utuhnya kedaulatan NKRI adalah harga mati yang tidak dapat ditawar-tawar lagi oleh siapapun. Keutuhan dan kedaulatan NKRI adalah kondisi absolut yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia untuk dapat mencapai tujuan nasional yang dicita-citakan yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, untuk memajukan kesejahtetaan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Keutuhan dan kedaulatan NKRI sangat diperlukan guna menciptakan jalannya pembangunan secara berkesinambungan.  Keutuhan dan kedaulatan NKRI akan terjaga apabila seluruh komponen bangsa mampu dan dapat mengamankan wilayah negara baik darat, laut maupun udara. Untuk dapat mengamankan wilayah NKRI yang sedemikian luas dibutuhkan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) serta suatu armada yang mampu melakukan pergeseran pasukan, material maupun logistik ke daerah rawan strategis maupun rawan selektif.

Sejarah Komando Lintas Laut Militer.

Sejarah dibentuknya Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) diilhami oleh peristiwa pertempuran di berbagai medan dalam skala besar di dunia, yang membutuhkan suatu armada militer guna menggerakkan pasukan, material tempur dan logistik seiring dengan kebutuhan dalam pergerakan pasukan ke daerah operasi militer. Secara umum armada yang memiliki tugas dalam pergeseran pasukan, material tempur, material taktis dan logistik disebut sebagai Komando Angkutan Laut Militer (Military Sealift Command). Dalam setiap pertempuran, Komando Angkutan Laut Militer (Militery Sealift Command) memiliki tugas yang sangat penting dalam pergeseran pasukan, pergeseran material tempur, material taktis dan pergeseran logistik baik berupa bahan keperluan untuk pasukan maupun logistik untuk material tempur dan material taktis.      
        Seiring dengan kebutuhan akan suatu armada laut yang mampu untuk mendukung tugas pertahanan TNI di laut serta mencermati pentingnya sistem angkutan laut militer dalam menunjang tugas pokok TNI maupun TNI AL ke depan, maka berdasarkan Surat Keputusan Kepala Staf TNI AL No. 5401.27 tanggal 24 Juli 1961, dan Skep Men/Kasal No. 5401.23 tanggal 11 Agustus 1961dibentuklah. Kolinlamil di Jakarta pada tanggal 1 Juli 1961 dengan nama Djawatan Angkutan Laut Militer (DALMIL). Pembentukan DALMIL ini didasarkan pertimbangan demi kepentingan logistik TNI AL maupun ABRI umumnya, termasuk bagi kepentingan pemerintah di bidang angkutan laut. Seiring dengan dicanangkannya TRIKORA pembebasan Irian Barat. Perkembangan berikutnya  berdasarkan Surat Keputusan Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Perang RI/Panglima Besar Komando Tertinggi Pembebasan Irian Barat No. 12/PLM BS tahun 1962 serta berdasarkan Skep Men/Kasal No. 5401.16 tanggal 5 April 1962, DALMIL diubah namanya menjadi Komando Angkutan Laut Militer (KOALMIL). Pada tanggal 27 Pebruari 1970 nama KOALMIL diubah lagi menjadi Dinas Angkutan Laut Militer (DISANGLAMIL), berdasarkan Surat Keputusan Direktur Anglamil No. KPTS/ANGLAMIL/2111/1970, dan ketentuan Comanders Call ALRI, tanggal 25 sampai dengan 28 Pebruari 1970. Pada tanggal 4 Mei 1970, Dinas Angkutan Laut Militer (DISANGLAMIL) diubah lagi menjadi : Komando Lintas Laut Militer (KOLINLAMIL) berdasarkan Instruksi Kasal No. 28/71 TW. 230204 Z/APR/1971 dan Instruksi Komandan Kolinlamil Nomor : 02/INTR/KOLINLAMIL/V/1971, tanggal 4 Mei 1971. Tanggal 23 Juli 1971 nama Komando Lintas Laut Militer (KOLINLAMIL) ditetapkan berdasarkan Skep Menhankam Pangab, tentang Pokok-pokok Organisasi dan Prosedur ALRI Nomor : Kep/A/39/VII tahun 1971, tanggal 23 Juli 1971, dan nama Kolinlamil ini digunakan sampai sekarang.

Tugas Pokok Komando Lintas Laut Militer.
        Kolinlamil adalah Komando Utama (Kotama) Pembinaan dan Operasional. Dalam bidang pembinaan Kolinlamil berkedudukan langsung di bawah Kasal, sedangkan dalam bidang operasional berkedudukan langsung di bawah Panglima TNI. Kolinlamil mempunyai tugas pokok membina kemampuan sistem Angkutan Laut Militer Anglamil, membina potensi Angkutan Laut Nasional (Anglanas) untuk kepentingan pertahanan negara, melaksanakan angkutan laut TNI dan Polri yang meliputi personel, peralatan dan perbekalan, baik yang bersifat administratif maupun taktis strategis serta melaksanakan bantuan angkutan laut dalam rangka menunjang pembangunan nasional. Sesuai dengan  Peraturan Presiden No 10 Tahun 2010  Pasal 53 menyebutkan bahwa; (1) Komando Lintas Laut Militer disingkat Kolinlamil adalah Kotama Operasi yang bertugas menyelenggarakan operasi angkutan laut TNI baik dalam rangka OMP maupun OMSP dan bantuan angkutan laut sesuai dengan kebijakan Panglima TNI, (2) Kolinlamil dipimpin oleh Panglima Komando Lintas Laut Militer disingkat Pangkolinlamil yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI dan (3) Pangkolinlamil dibantu oleh Kepala Staf Kolinlamil disingkat Kas Kolinlamil.

Dalam bidang pembinaan, Kolinlamil bertugas menyusun dan merencanakan program-program pembinaan kekuatan unsur/KRI, terminal serta sarana dan prasarana pendukung dalam jajaran Kolinlamil melalui pemeliharaan, pengiriman, pengembangan taktis dan prosedur angkutan laut militer sesuai dengan tingkat dan lingkungan kewenangannya. Kolinlamil sesuai fungsi dan tugasnya melaksanakan pergeseran kekuatan militer baik pasukan maupun logistik melalui laut di seluruh perairan Nusantara. Kegiatan lintas laut oleh unsur-unsur Kolinlamil maupun unsur-unsur yang di-Bawah Kendali Operasi (BKO) Kolinlamil dapat dilaksanakan secara individu maupun dalam formasi baik pada saat damai maupun masa perang. Pergeseran pasukan maupun logistik dapat dilakukan dari suatu Pangkalan Angkatan Laut, Pelabuhan Umum, Pantai ke Pangkalan Angkatan Laut atau ke Pelabuhan Umum dan pantai lainnya. Untuk itu dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya unsur-unsur Kolinlamil dituntut untuk mampu secara optimal.

        Dalam bidang operasional Kolinlamil mengkoordinasikan dan menyusun rencana serta program angkutan laut untuk seluruh jajaran TNI dan Polri. Sebagai Kotama pengemban tugas operasional, pada saat ini Kolinlamil mengoperasikan beberapa Kapal/KRI dari berbagai jenis, antara lain : Angkut Tank (AT), Bantu Umum (BU), Bantu Angkut Personel (BAP) dan Landing Platform Dock (LPD). Di samping unsur KRI termasuk di dalamnya pengelolaan dua buah terminal Kolinlamil, sebagai unsur Komando Pelaksana (Kolak) Anglamil ataupun Anglanas membawahi dua Komando Pelaksana Pembinaan (Kolakbin) yaitu Saltinlamil Jakarta dan Satlinlamil Surabaya.
       
a.        Tugas Pokok Pada  Operasi Militer Perang (OMP).
Mencermati perkembangan lingkungan strategis global, regional dan nasional, pada saat ini dan dalam beberapa tahun akan datang belum terdapat indikasi suatu ancaman militer konvensional yang mengarah ke wilayah Indonesia. Akan tetapi kondisi yang kondusif yang sekarang ini tidak lalu membuat TNI untuk menurunkan kewaspadaan dan mengabaikan kesiapsiagaannya dalam membangun kekuatan dan kemampuan bangsa untuk melindungi NKRI dari ancaman yang bersifat militer. Dalam Operasi Militer untuk Perang (OMP) Kolinlamil memiliki tugas melaksanakan Operasi Pendaratan Administrasi (Opsratmin), yaitu suatu operasi yang dilaksanakan guna mendaratkan pasukan gabungan pendarat TNI AD dalam jumlah yang besar, pendaratan kendaraan tempur, kendaraan taktis serta peralatan berat yang nantinya akan digunakan dalam operasi darat lanjutan. 

Dalam Opsratmin, Kogasgabratmin (Komando Tugas Gabungan Pendaratan Administrasi) berperan melaksanakan operasi mulai dari tahap embarkasi di Mako Opsratmin, Lintas Laut (Linla) menuju daerah sasaran dan melaksanakan debarkasi pasukan dan material di daerah operasi dengan cara beaching dan operasi pindah. Struktur Opsratmin meliputi; Satuan Tugas Laut, Satuan Tugas Lindung, Terminal Mobil, Perwira Embarkasi Dan Satuan Tugas Pendarat. Melihat pada struktur organsasi yang telah dijelaskan di atas yang menjadi kekhususan dalam Opsratmin adalah adanya unsure pelaksana yaitu Terminal Mobil yang memiliki tugas dan tanggung jawab memfasilitasi Kogasgabratmin untuk melaksanakan tahap embarkasi/debarkasi pada semua kapal angkut yang tersedia, yang meliputi; (1) Mengkoordinir pelaksanaan embarkasi pada tiap-tiap kapal, (2) Menyiapkan tempat/daerah embarkasi, (3) Menyediakan alat-alat muat dan alat lainnya sebagai tambahan, apabila di kapal tidak dapat mencukupi kebutuhan, (4) Menyiapkan tenaga bantuan berupa pekerja-pekerja di dermaga atau pantai untuk mendukung kegiatan embarkasi.
  
b.            Tugas Pokok pada Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Komando Lintas Laut Militer disamping sebagai Kotama Operasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53, juga sebagai Kotama pembinaan yang bertugas sebagai pembina tunggal Angkutan Laut TNI, membina kemampuan sistem Angkutan Laut Militer, membina potensi Angkutan Laut Nasional guna kepentingan pertahanan dan keamanan negara di laut dan membina kesiapan operasional untuk melaksanakan angkutan laut TNI yang meliputi personel, alat-peralatan dan pembekalan baik yang bersifat taktis, strategis maupun administratif sesuai dengan kebijakan Panglima TNI yang bertanggung jawab langsung kepada Kasal.
Dalam usaha menciptakan Angkutan Laut Nasional yang memiliki kesiapsiagaan sebagai kekuatan pengganda maka dibutuhkan kesamaan persepsi antara TNI/TNI AL dan komponen Angkutan Laut Nasional untuk ikut dapat terlibat secara aktif dan langsung dalam usaha-usaha Pertahanan Negara. Pembinaan potensi Angkutan Laut Nasional dalam sistem Pertahanan Negara adalah pembinaan yang diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya personel Angkutan Laut Nasional yang disinergikan dengan kemampuan dan kekuatan TNI/TNI AL dalam mendukung tugas Angkutan Laut Militer pada kondisi Operasi Militer Perang (OMP) dan kondisi Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Potensi Angkutan Laut Nasional terdiri dari armada kapal pemerintah, armada kapal swasta dan kapal pelayaran rakyat beserta personel pengawaknya serta .sarana dan prasarana yang meliputi; gedung, dermaga, fasilitas bongkar muat serta  armada kapal.

Pembinaan Angkutan Laut Nasional dilaksanakan sejak dini melalui pembinaan yang bertingkat dan berlanjut, sehingga peran Angkutan Laut Nasional senantiasa dalam kondisi siap apabila sewaktu-waktu dibutuhkan dan digunakan untuk terlibat dalam suatu bagian angkatan tugas (task force), sebagai kekuatan pengganda bagi TNI/TNI AL dalam mendukung Tugas-tugas Angkutan Laut Militer yang meliputi pergeseran personel, material dan perbekalan pada operasi OMSP. Adapun jenis operasi pada tugas OMSP adalah sebagai berikut :  
1)            Pergeseran Pasukan dalam rangka pengamanan Wilayah Perbatasan.
2)            Pergeseran Pasukan dalam rangka pengamanan Objek Vital Nasional Yang Bersifat Strategis.
3)            Mendukung Unsur dalam rangka pengamanan Presiden Dan Wakil Presiden beserta Keluarganya.
4)            Membina Angkutan Laut Nasional guna mendukung Angkutan Laut Militer  sesuai Sistem Pertahanan Semesta.
5)            Membantu Tugas Pemerintahan Daerah dalam rangka pelaksanaan MTQ nasional (sebagai kapal messing perserta MTQ), serta sebagai angkutan lebaran (ke daerah Padang, Bangka Belitong,  dan Jawa tengah)
6)            Membantu menanggulangi Akibat Bencana Alam, Pengungsian, dan Pemberian Bantuan Kemanusiaan (seperti bantuan penanganan banjir di Jakarta Utara, pergeseran material logistik dan alat-alat berat dalam penanggulangan bencana alam tsunami di aceh dan bencana alam di Padang)
  
Melihat perkembangan lingkungan strategis global, regional dan nasional, dan untuk menajamkan tugas pokok Kolinlamil yang memiliki kesiapan dan kemampuan dalam mendukung tugas Operasi Militer untuk perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP), maka dibutuhkan personel dan kondisi teknis Alusista yang memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas yang diemban oleh Kolinlamil. 

DIRGAHAYU KE 51 
KOMANDO LINTAS LAUT MILITER