TERJAJAH DI MASA KEMERDEKAAN
Kita sering memaknai miskin dan kaya dikaitkan dengan sesuatu yang
bersifat ekonomi. Dari sudut pandang ini, maka ukuran miskin dan kaya hanyalah
seberapa besar pendapatan yang berujung pada banyak atau sedikit materi yang
dimilikinya. Dalam kenyataannya definisi ini tidak mampu menjawab problematika
manusia dengan segala dimensi kemanusiaannya.
Kemiskinan secara ekonomi telah banyak menciptakan terjadinya pekerja
anak. Orang tua “terpaksa” memobilisasi anak-anaknya sebagai pekerja untuk
membantu ekonomi keluarga. Pada titik inilah munculnya kerawanan, sebab
anak-anak bisa berubah peran dari “sekadar membantu” menjadi pencari nafkah
utama.
Anak jalanan, mungkin kita sudah akrab dan tidak asing lagi dengan figur ini yang juga biasa dikenal dengan “ANJAL”.
Mereka sangat mudah kita ditemukan
khususnya di kota-kota besar.
Dari namanya cukup jelas melukiskan mereka adalah seorang anak-anak yang
kesehariannya terbiasa hidup di jalanan, tetapi mungkin lebih spesifik lagi
mereka adalah anak kecil yang mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan
ekonominya dijalanan bahkan terkadang tempat tinggal dan bermain mereka juga
dijalanan.
Sangat ironis memang, mereka merupakan generasi penerus bangsa yang
tergolong masih kecil harus merasakan kerasnya sebuah kehidupan. Bahkan tidak
jarang anak jalanan menjadi korban dan target tindak kekerasan dari orang yang
tidak bertanggung jawab.
Hal ini masih terus kita temui sekarang ini, pada saat 67 tahun
sudah proklamasi kemerdekaan di proklamirkan akan tetapi anak anak tersebut
belum merasakan arti kemerdekaan yang sesungguhnya. Mereka belum memperoleh
kemerdekaan untuk mengenyam pendidikan, kemerdekaan untuk bermain di tingkat
usia mereka, kemerdekaan untuk hidup normal selayaknya anak anak, dan lain
sebagainya.
Belenggu penjajah KEMISKINAN masih tetap menghantui mereka. Belenggu
penjajah KEBODOHAN tetap di sekeliling mereka. Belenggu penjajah KEKERASAN
selalu membuntuti mereka. Inikah yang namanya MERDEKA??? Inikah arti
KEMERDEKAAN????
Walupun tidak ada data yang tepat
menunjukkan berapa pertumbuhan jumlah anak jalanan, namun dapat dipastikan
setiap tahun jumlah mereka selalu meningkat. Oleh karena itu tugas negara dan
kita juga sebagai manusia sosial agar ikut membantu dan berperan serta menekan
jumlah pertumbuhan mereka.
Marilah masing masing di dalam diri kita bertanya, apa yang telah kita
lakukan untuk mereka?, apa yang telah kita lakukan untuk mengisi kemerdekaan? Apakah
kita sudah benar benar bebas dari penjajahan? Apa yang harus kita perbuat?
Sudah sampai dimanakah kita berbuat? Dan masih ada beribu ribu pertanyaan lagi.
Isilah kemerdekaan ini dengan memerdekakan orang lain juga, jangan
mengisi kemerdekaan dengan tetap membiarkan orang lain terjajah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar