DAMAILAH NEGERIKU........ SEJAHTERALAH BANGSAKU........ JAYALAH INDONESIAKU

Minggu, 11 November 2012

Makna Pahlawan


Makna Pahlawan di masa kini


Setiap tahun kita mengenang jasa para pahlawan. Namun terasa, mutu peringatan itu menurun dari tahun ke tahun. Kita sudah makin tidak menghayati makna hari pahlawan. Peringatan yang kita lakukan sekarang cenderung bersifat seremonial. Memang kita tidak ikut mengorbankan nyawa seperti para pejuang di Surabaya pada waktu itu.

Tugas kita saat ini adalah memberi makna baru kepahlawanan dan mengisi kemerdekaan sesuai dengan perkembangan zaman. Saat memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan, rakyat telah mengorbankan nyawanya. Kita wajib menundukkan kepala untuk mengenang jasa-jasa mereka. Karena itulah kita merayakan Hari Pahlawan setiap 10 November.

Akan tetapi kepahlawanan tidak hanya berhenti di sana. Dalam mengisi kemerdekaan pun kita dituntut untuk menjadi pahlawan. Bukankah arti pahlawan itu adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran? Bukankah makna pahlawan itu adalah pejuang gagah berani? Bukankah makna kepahlawanan tak lain adalah perihal sifat pahlawan seperti keberanian, keperkasaan, kerelaan berkorban, dan kekesatriaan?

Menghadapi situasi seperti sekarang kita berharap muncul banyak pahlawan dalam segala bidang kehidupan. Dalam konteks ini kita dapat mengisi makna Hari Pahlawan yang kita peringati setiap tahun pada 10 November, termasuk pada hari ini. Bangsa ini sedang membutuhkan banyak pahlawan, pahlawan untuk mewujudkan Indonesia yang damai, Indonesia yang adil dan demokratis, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Kita mencatat beberapa wilayah Indonesia masih dihantui tindakan teror. Kita membutuhkan orang yang berani untuk menangkap pelakunya. Negeri kita sedang dililit kanker korupsi yang sudah mencapai stadium terakhir. Kita membutuhkan orang-orang berani untuk memberantasnya. Seorang ilmuwan pun bisa menjadi pahlawan dalam bidangnya berkat penemuannya yang dapat menyejahterahkan orang banyak. Seorang petugas pemadam kebakaran yang tewas saat berjuang mematikan api yang sedang membakar rumah penduduk adalah pahlawan juga.

Setiap orang harus berjuang untuk menjadi pahlawan. Karena itu, hari pahlawan tidak hanya pada 10 November, tetapi berlangsung setiap hari dalam hidup kita. Setiap hari kita berjuang paling tidak menjadi pahlawan untuk diri kita sendiri dan keluarga. Artinya, kita menjadi warga yang baik dan meningkatkan prestasi dalam kehidupan masing-masing.

Memang tidak mudah untuk menjadi pahlawan. Mungkin lebih mudah bagi kita menjadi pahlawan kesiangan, yakni orang yang baru mau bekerja (berjuang) setelah peperangan (masa sulit) berakhir atau orang yang ketika masa perjuangan tidak melakukan apa-apa, tetapi setelah peperangan selesai menyatakan diri pejuang.

Hari ini kita merayakan Hari Pahlawan untuk mengenang jasa para pejuang pada masa silam. Kita bertanya pada diri sendiri apakah kita rela mengorbankan diri untuk mengembangkan diri dalam bidang kita masing-masing dan mencetak prestasi dengan cara yang adil, pantas dan wajar.

Itulah pahlawan sekarang.

Semoga ketauladanan dan ketulusan hati para pahlawan kita dalam membela tanah air, dapat menjadi inspirasi kita untuk berjuang menuju Indonesia yang lebih baik.


"Terima Kasih Pahlawanku, kami siap melanjutkan perjuanganmu"




Thema "Hari Pahlawan" 10 November 2012 :


"Semangat Kepahlawanan Untuk Indonesia Maju"

Rabu, 07 November 2012

Filsafat Jawa Dalam Motivasi Hidup

HIDUP HARUS DIPERJUANGKAN

Cita-cita terbesar dalam perjalanan hidup ini adalah menuju kesuksesan dan kebahagiaan. Untuk dapat mewujudkan cita-cita hidup dibutuhkan usaha dan pengorbanan. Hal ini sesuai dengan filsafat Jawa bahwa jer basuki mawa bea, yang artinya keberhasilan seseorang diperoleh dengan pengorbanan. Filsafat ini berarti bahwa seseorang harus berusaha dan berjuang sekuat tenaga untuk dapat meraih apa yang diimpikan. Karena cita-cita dan impian tidak mungkin datang secara tiba-tiba. Jangan sampai kita hanya adheng-adheng tetesing embun dengan menggantungkan rejeki atau cita-cita tanpa berusaha. Usaha kita hari ini adalah keberhasilan kita dikemudian hari.

Perjalanan menuju kesuksesan adalah proses yang menentukan setiap tapak langkah kita, setiap hembusan nafas, detak jantung, aliran darah dari pagi menuju petang. Semua saling melengkapi dan bergotong royong menuju titik puncak yang sama yaitu kesuksesan dan kebahagiaan. Kesuksesan tidak dengan mudah dapat kita raih secara instan. Kita harus sabar menitinya, mengikuti jejak langkahnya secara gliyak-gliyak tumindak sareh pikoleh.

Waktu juga mempunyai peranan penting dalam kesuksesan seseorang. Waktu harus dimanfaatkan sebaik mungkin dalam segala kegiatan positif. Jangan sampai kita cemas terhimpit waktu dan mempunyai pikiran untuk membunuh waktu. Karena waktu tidak akan mati. Ia akan terus mendetakkan jarum-jarumnya pada putaran yang sama, tak henti-hentinya. Waktu akan melahap ketidaksiapan kita menjalani setiap langkah kehidupan. Ibaratnya kita di dunia ini hanya mampir ngombe, sehingga kita harus dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Bersahabat dengan waktu, bukan sebagai mangsa dari waktu. Karena segala sesuatu yang sudah terjadi sulit untuk dapat dikembalikan seperti awal mulanya, dalam pepatah Jawa disebutkan bahwa beras wutah arang mulih kaya takere.

Menyikapi rahasia dalam kehidupan ini tentu tidak lepas dari usaha dan doa. Sebagai manusia yang mempunyai keimanan, tidak ada salahnya jika kita selalu mengingat kuasa dari Tuhan Yang Maha Perkasa. Setelah kita berusaha sebaik mungkin, semaksimal mungkin, semuanya kita kembalikan kepada yang telah menggariskan hidup kita. Sirami hati untuk berserah diri mengharap anugrahnya, dengan segala puji dan simpuh sujud kita. Hal ini harus kita yakini, bahwa budi dayane manungsa ora bisa ngungkuli garise Kang Kuwasa yang artinya segala usaha manusia tidak bisa mengatasi takdir Yang Maha Kuasa. Sehingga kita harus pintar-pintar mengambil hatiNya dengan rayuan yang mengagungkan namaNya penuh cinta. Dengan cinta hidup menjadi indah. Dengan ilmu hidup menjadi mudah. Dan dengan iman hidup menjadi terarah.


Pepatah Jawa tentang Ajaran Hidup:

Sugih tanpa banda, Digdaya tanpa aji,
Nglurug tanpa bala, Menang tanpa ngasorake,
Trimah miwah pasrah, suwung pamrih,
Tebih ajrih langgeng tan ono susah,
Tan ono bungah*)

Anteng manteng, sugeng Jeneng,
Durung menang yen durung wani kalah,
Durung tunggul yen durung wani asor,
Durung gede yen durung wani cilik.






Artinya:

Kaya tanpa harta, Sakti tanpa ajimat,
Menyerbu tanpa pasukan, Menang tanpa merendahkan,
Menerima dengan pasrah, Sepi dari rasa pamrih,
Jauh dari rasa takut, Selamanya tiada perasaan susah,
Tiada perasaan gembira*)

Tenang dalam menghadapi sesuatu,
Belum menang bila belum berani menghadapi kalah,
Belum unggul bila belum berani rendah,
Belum menjadi besar bila belum berani menjadi kecil.

_____________________
Ajaran hidup bahagia dari Raden Mas Panji Sosrokartono (1877-1952)
Saudara kandung RA Kartini

#dari berbagai sumber

*) tak merasa susah berlebih saat kesusahan, tak merasa gembira berlebih saat sedang gembira (pandai menjaga keseimbangan perasaan)